FIBER OPTIK
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitoKCvKDtcZ6CfI_06EYZSR7SgxEgVm5UVjdWebi_3kwGpQxyU333WrrFOemVcYL6-goOCP2l7UkBkyITyIsbhILyUWd30RQstLBCtsXySBFGpy1oVNHIBKe7wgzEE0CgyqbJTyXrbcFka/s400/Fiber-Optic.jpg)
A. Pendahuluan
Kali ini saya akan, memposting tentang fiber optik. Meskipun itu adalah
pelajaran anak tkj, tapi apa salahnya kalo anak rpl juga mempelajarinya.
Oke, langsung saja ke materinya.
B. Pengertian
Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat
kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan
data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai
spectrum yang sangat sempit.
C. Sejarah Fiber Optik
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.
Sekian dan terimakasih.
Komentar
Posting Komentar