MELAKUKAN PENGEMBANGAN DIRI AGAR LEBIH PROFESIONAL

Riki Andrian
16 oktober 2017

A. Pendahuluan
    Pengertian

Pernahkah anda bertanya ketika anda bekerja setelah lulus SMA menjadi seorang karyawan, atau anda bekerja di bawah atasan anda, kenapa anda yang melakuka pekerjaan tetapi atasan anda yang mendapat pujian?
Pasti anda berpikir karena anda belum menjadi seorang sarjana, sehingga tidak dianggap oleh pihak pihak teman atasan.
Untuk menyetarakan kesenjangan sosial tidak hanya dengan memiliki title sarjana dibelakang nama anda, namun anda harus memiliki skill atau kemampuan untuk menunjukkan diri anda di hadapan orang lain.
Oleh karena itu jika anda belum emiliki kemampuan untuk menunjukkan kemampuan anda kepada orang lain yang biasanya disebabkan karena ketidak percayaan pada diri anda sendiri, maka anda harus melakukan Pengembangan Diri untuk meninggkatkan kemampuan anda dan mengatasi semua kekurangan anda baik fisik maupun non fisik seperti kemampuan anda untuk menunjukkan diri anda di hadapan orang lain.
Sebelum kita mempelajari bagaimana cara melakukan pengembangan diri, kita harus mengetahui apa itu pengembangan diri atau biasa disebut Self Development.
Jadi, Pengembangan Diri adalah Proses yang dilakukan manusia untuk mewujudkan dirinya agar menjadi lebih baik atau bahkan menjadi yang terbaik berdasarkan potensi atau kemampuan pada satu atau semua bidang yang dikuasai sehingga memiliki dampak yang bermanfaat untuk semua orang.
Untuk pengembangan diri atau self development itu sendiri kita harus mengetahui dengan jelas 4 hal yang menjadi patokan untuk melakukan pengembangan diri, yaitu:
– Goals
– Who am I
– Development
– Measurement.
Jadi, pertama kita harus mengetahui siapa diri kita, tujua hidup kita, apa yang harus kita kembangkan, dan ukuran seberapa jauh kita akan berkembang.
Kita akan membahas dua kasus dari dua orang yang sedang berjuang untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia teknologi informasi, yang pertama orang yang memang benar-benar mengetahui siapa diri dia dan tujuan hidupnya untuk berjuang dan berhasil di dunia Teknologi Informasi ini, dan kedua orang yang tidak mengetahui sapa dia dan tujuan hidupnya yang dia tau hanya mengapa dia bisa ikutan terjun dalam dunia teknologi informasi ini tanpa melihat kedepan ataupun peluang dan hubungan timbal balik karena dia telah menginvest waktu dan harta saat dia berjuang sekarang ini.

1. GOALS

Pada pemngembangan diri kta harus mengetahui apa tujuan kita pada 1 atau 2 atau bahkan 5 tahun kedepan, dengan mengetahui apa tujuan kita pada jangka panjang atau jangka pendek tersebut, maka akan membuat kita terpicu untuk memacu kemampuan kita dan melakukan pengembangan diri agar bisa menjadi lebik baik lagi hingga menjadi yang terbaik. Maka dari itu, tujuan itu harus di tetapkan mulai dari sekarang agar kita juga mulai usaha untuk mendapatkan hasil yaitu tujuan kita tersebut. Untuk tujuan itu sendir juga harus memiliki kriteria yang spesifik, terukur, mudah di capai, waktu yang tepat untuk mencapainya dan estimasi waktu harsnya yang tidak terlalu lama, seta harus punya alasan yang kuat kenapa kita mempunyai dan memilih tujuan kita tersebut.
Contoh Kasus:
– Kasus 1
Orang ini mempunyai tujuan yang jelas di bidang IT, dia ingin menjadi seorang Konsltan IT, dengan tujuan itu menurutnya ia harus berjuang mendapatkan gelar sarjana sehingga dia mendapatkan kepercayaan pada setiap pemikiran untk membuat sebuah system yang baru pada sebuah project yang akan di dapatkan nantinya. Jadi, Tujuannya adalah menjadi seorang Konsultan IT.
– Kasus 2
Orang ini mempunyai tujuan ingin kuliah di jurusan IT namun setelah lulus dia tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan, hingga akhirnya dia berniat menjadi seorang Polisi atau Guru, dengan statement beitu, artinya dia MASIH belum memiliki tujuan yang besar di bidang IT, namun dia memiliki tujuan pekerjaan yang nantinya MUNGKIN berhubungan dengan bidang IT, seperti Staff ADMIN Polisi, atau Guru Komputer.
Dengan kasus 1 dan 2 bisa dilihat yang mana yang memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga dia memiliki alasan yang kuat kenapa memberikan investasi waktu dan harta pada bidang teknologi informasi ini. Kasus 1 memiliki alasa yang kuat untuk di bidang IT, sedangkan kasus 2 masih belum, bukan berarti tidak, tapi hanya belum, karena masih awal belajar IT, namun bisa dikatakan dia tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk bertahan mengikuti pembelajaran di IT ini.
Intinya untuk mendapatkan sebuah tujuan, kita dituntu tuntuk SMART, yaitu singkatan dari Spesifik, Measurable, Achievable, Reasonable, dan Time, yang artinya setiap tujuan yang kita ilih harus spesifik, terukur dan memiliki alasan, serta kita harus membuat timeline untuk setiap langkah-langkah mencapai tujuan itu agar tepat waktu da siap mencapai tujuan.


2. WHO AM I

Selain mengetahui tujuan kita, kita juga di tuntut untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya, dan mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahan kita serta mengetahui apa saja peluang yang akan kita dapatkan untuk tujuan kita itu dan apa saja ancaman yang akan kita dapatkan dari tujuan kita tersebut, dengan mengetahui 4 hal tersebut kita dapat mengatur strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan tujuan kita dan itu pula yang akan membuat kita terpacu untuk meingkatkan atau mengembangkan kemampuan kita sendiri.
Mari kita petakan dengan memberi 2 contoh kasus tentang pengenalan tentang kemampuan diri kita sendiri, kita melakukan pemetaan dari internal dan eksternal, internala meliputi kekuatan dan kelemahan dari setiap individu, dan eksternal meliputi peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh setiap individu tersebut dikarenkan kelemahan yang dimilikinya.

Kekuatan (Steength)

Pada kasus yang pertama ini kita diperkenalkan denga orang yang memiliki sikap yang bertanggung jawab, percaya diri, berpikiran cepat, analisa yang kuat, dan dapat mengambil keputusanyang tepat.
Sedangkan pada kasus kedua, kita diperkenalkan dengan orang yang kepedulian sosial yang tinggi, mudah bergaul, pintar berkomunikasi, berani bertanggung jawab, dan memiliki mimpi yang tinggi.

Kelemahan (Weakness)

Setiap ada kekuatan pasti ada kelemahannya, kenali dulu kelemahan masing masing individu tersebut, nah ..
Pada Kasus yang pertama, orang tersebut memiliki kelemahan pada ingatan atau bisa dibilang seorang yang pelupa, mudah goyah atau tidak konsisten dan selalu kurang puas setiap hasil karena dia memikirkan bahwa pasti ada cara yang lebih bagus lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dan lagi.
Sedagkan Pada Kasus kedua, orang tersebut memiliki kelemahan yaitu lebih banyak bermimpi daripada bertindak, lebih banyak berbicara hal yang tidak pasti namun menginginkan hal yang pasti dan dia juga suka menutupi kelemahannya dengan cara berbohong atau beromong besar serta kebanyakan menghayal namu tidak beraksi.

Peluang (Opportunity)

Untuk mengenali diri dan menjadi professional, kita juga harus mengetahui peluang yang ada untuk tujuan kita tersebut.
Pada kasus Orang yang pertama, peluang yang dimilikinya adalah dari sisi tingkat kesadaran keamanan baik pada system maupun pada diri orang lain itu sendiri, menurutnya semua itu masih terlalu rendah sehingga dapat di ambil menjadi sebuah peluang untuk dirinya dengan kelemahan orang-orang tersebut, dan juga masih banyak project yang akan dilemparkan oleh pihak swasta ataupun pemerintah mencakup tentang sisi keamanan system tersebut, karena perkembangan teknologi yang semakin maju ini namun ddi dalam negri kita masih bisa dibilang lamban.
Sedangkan Pada kasus kedua menurutnya dia memiliki peluang ari sisi keluarga yang mendukungnya untuk beruliah dan mendapatkan gelar sarjana sehingga ketika lulus langsung mengikuti ujian polisi, wajar saja, karena keluarganya juga bagian dari militer tersebut, namun dilihat daripeluangnya tersebut mungkin dia tidak terfokus kepada tujuannya kuliah di jurusan IT.

Ancaman (Threat)

Tidak hana peluang, kita juga berhak memikirkan ancaman yang akan kita hadapi selama proses ataupun setelah mencapai tujuan kita nantinya, dengan memikirkan apa saja ancaman yang akan dilalui oleh setiap individu tersebut, kita bisa menjadi lebih cerdas dalam memikirkan strategi apa saja yang akan kita pakai untuk melewati ancaman tersebut.
Pada kasus yang pertama, menurut orang tersebut untuk mencapai tujuannya tersebut dia harus melalui ancaman pada dirinya,  ancaman yang ada pada dirinya adalah banyaknya pesaing atau saingan, dan krisis kepercaan. Mungkin dalam pemikirannya setiap orang tidak akan percaya terhadap orang lain jika belum memiliki ikatan atau hanya sekedar kenal saja, bukan teman. namun jka memiliki ikatan teman, orang lain akan percaya dan jumlah pesaing juga tidak begitu banyak, itu hanya dalam segi kepercayaan karena unsur ikatan.
Pada kasus kedua, Menurut individu kedua ancaman yang akan dihadapinya adalah reputasi buruk, dan dibenc oleh masyarakat, it merupakan ancaman jika ia telah mencapai tujuannya menjadi seorang Polisi. Namun untuk Ancaman menjadi seorang IT ia tidak mampu menjawabnya karena ia memang masihbelum mengetahui tentang dunia IT tersebut.

Setelah mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, mari kita hubungkan antara keempatnya. Namun, saya hanya dapat menghubungkan antara kasus yang pertama saja, karena kasus tersebut merupakan kasus saya sendiri sebagai oran IT, sedangkan kasus kedua adalah bukan sebagai orang IT jadi saya tidak begitu mengetahui tentang bagian yang bukan IT.
Menurut saya sendiri Orang kedua tersebut bisa dibilang salah jurusan atau salah mengambil keputusan, namun jika dia bisa bertahan dan terus mengikuti setiap materi yang diberikan di tempat dia belajar, mungkin isa saja dia mengejar seluruh ketertinggalannya, itu semua tergantung dengan keputusan yang akan di ambilnya nanti dan seberapa besar kapasitas memori di dalam ikiran yang dia punya.
Berikut hubungan pada setiap unsur yang telah dijelaskan untuk mengenal tentang diri kita sendiri dan mengetahui strategi yang harus dilakukan kedepannya untuk pengembangan kemampuan yang dimiliki, perhatikan materi berikut:

Hubungan Kekuatan dan Peluang
Kita harus mengetahui hubungan antara kekuatan dan peluang dan membaca strategi agar tetap kuat di peluang tersebut.
Pada kasus pertama, dilihat dari kekuatannya dalam berpkir cepat dan analisa yang kuat, dan dengan peluang keamanansystem yang masih rendah, Maka ia dapat mempunyai strategi yaitu Berpikir cepat dalam menganalisa syste dan memberi solusi tentang suatu masalah dengan mengambil keputusan yang cepat dan tepat, sehingga dengan strategi seperti itu dapat membantu sebuah perusahaan yang memiliki tingkat keamanan dan kesadaran keamanan yang rendah.

Hubungan Kekuatan dan Ancaman
Selain kita harus mengetahui tentang kekuatan dan eluangnya kita harus memperkirakan tentang hubungan antara kekuatannya dan ancamannya sehingga kita bisa membuat sebuah strategi tentang memperkecil ancaman tersebut.
Pada kasus pertama, diarenakan kekuatannya percaya diri dan dapat mengambil solusi yang tepat, maka strategi untuk ancaman banyaknya pesaing dan krisis kepercayaan adalah dengan cara orang tersebut harus berani dan percaya diri dalam menyampaikan solusi yang tepat dan bertanggung jawab pada setiap solusi yang diberikan sehingga mendpatkan kepercayaan yang lebih.

Hubungan antara Kelemahan dan Peluang
Kita juga harus memperkirakan strategi apa yang akan kita pakai dari peluang yang ada namun dapat menutupi kelemahan yang ada.
Pada Kasus pertama, orang tersebut memiliki kelemahan terlalu goyah dalam hal pendapat dan pelupa, sedangkan peluangnya adalah kesadaran keamanan yang kecil di setiap system dan individu lainnya, maka strategi yang d pakai untuk maslaah ini adalah, Orang tersebut harus konsisten dalam mengambil keputusan yang dianggapnya tepat tersebut dan membuat timeline atau schedule agar selalu inget aka deadline sehingga kepercayaan client akan tetap terjaga karena setiap prohect yang diberikan tidak dilupakan begitu saja bahkan dkerjakan tepat waktu.
Hubungan antara Kelemahan dan Ancaman
Hal yang paling sulit untuk membuat strategi adalah tentang kelemahan dan ancaman yang akan dihadapi, namun jika kita bisa mengasai kendala tersebut, maka berhasilah kita dalam materi pengembangan diri ini jika materikulasi yang diberikandi implementasikan dengan benar.
Nahh, Pada kasus orang pertama tersebut, dia memiliki kelemahan mudah goyah dan pelupa, sedangkan ancaman yang aka ada itu yaitu pesaing dan kepercayaan, maka strategi yang harus dlakukan adalah Orang tersebut harus konsisten pada setiap solusi yang diberikan atau pada setiap perjanjian yang disepakati, serta setiap statement yang dikeluarkan, atau jika dia lupa, dia harus membuat catatan sendiri di handphone yang sering dia bawa, dengan menjaga kepercayaan seperti itu, maka masalah atau ancaman yang dihadapi terselesaikan.


3. DEVELOPMENT

Setelah kita mengetahui apa tujuan dan siapa diri kita, apa kekuatan kita, apa pula kelemahan kita, serta peluang dan ancaman yang akan kita hadapi, maka kita mulai melakukan pengembangan. Pengembangan ini merupakan lanjutan dari pemetaan startegi yang sebelumnya kita bahas pada bahasan siapa diri kita sebenarnya. Jadi, kita harus memilih apa saja yang harus dikembangakn dan juga memilih lagi apa saja yang penting dan yang mendesak yang harus dikembangkan dari kemampuan kita ini dengan mengetahui startegi tentang hubungan antara kekuatan dan peluang, kekuatan dan ancaman, kelemahan dan peluang, kelemahan dan ancaman tersebut (dibahas pada Who am I).
Sekarang kita mulai petakan tentang pengembangannya, kita ambil contoh dari orang dengan kasus 1 tersebut, yang kebetulan memang saya sendiri yang bertindak sebagai pemeran pada kasus pertama tersebut, berikut pemetaan pengembangan yang meliputi dua untus yang harus dikembangkan yaitu yang penting dan yang mendesak, namun kita tambah lagi dengan yang mendesak dan juga penting untuk dikembangkan, jadi ada 3 unsur yang harus dikembangkan.

– Development Urgent Skill
Dari kemampuan dan kelemahan yang ada, kita harus menentukan yang mana yang mendesak yang harus kita kembangkan, itu semua harus dilakukan bertujuan untuk memperkecil resiko tentang kelemahan yang kita punya. Jadi maksudnya adalah, kita mengembangkan kemampuan yang akan kita pakai selama proses untuk mencapai tujuan kita.
Pada kasus 1,  orang tersebut harus mengembangkan kemampuan mengingat dan berpikir cepat dalam mengatasi setiap masalah system.

– Development Important Skill
Berbeda dengan urgent atau mendesak, important merupakan penting, setelah kita berhasil mengembangkan kemampuan yang mendesak bagi kita,kita juga harus melanjutkannya dengan mengembangkan kemampuan kita yang penting dan berguna pada tujuan kita nantinya, jadi kita mengembangkan kemampuan yang akan kita pakai setelah tujuan kita tercapai.
Pada kasus 1, orang tewrsebut harus mengembangkan kemampuan berbicara dengan benar dan cara menyampaikan sebuah solusi dengan membawa setiap audience ikut mengerti tentang solusi yang diberikan.

– Development Urgent and Important Skill
Hal yang harus dikembangkan ketiga adalah, kemampuan yang akan dipakai selama proses dan akan tetap dipakai setelah tujuan tercapai
Pada kasus 1, orang tersebut harus mengembangkan kemampuan menganalisa sebuah system dengan tepat serta membuat dokumentasi pada setiap system yang di analisa, berguna untuk menutupi kelemahannya dalam hal sering berubah pendapatdan mudah lupa.

4. MEASUREMENT

Pada pengembangan diri, setelah kita memetakan tujuan dan pengembangan dari kemampuan yang dimiliki diri sendiri untuk mencapai tujuan itu, Kita juga harus mengukur seberapa besar kemampuan kita, dan seberapa besar kta bisa berkembang dengan estimasi waktu yang kita sendiri yang sudah putuskan berapa lama yang akan kita habiskan.
Pengukuran dan penilaian diri sendiri ini dibagi mejadi beberapa bagan yaitu pengukuran diri sendiri dengan cara menilai diri sendiri, pengukuran diri sendiri dengan penilaian orang lain dan terakhir, pengukuran diri sendiri dengan test kepribadian. semua hal itu bersangkutan antara yang satu dengan yang lainnya. seperti kita sedang mencocokkan antara pemikiran kita dan pemikiran orang lain serta di buktikan dengan test yang sesuai dengan apa yang akan dinilai tersebut.

Jadi, untuk menjadi professional di bidang Teknologi Informas yang pada umunya akan menjadi banyak persaingan di dunia nyata nantinya, kita harus mencoba untuk berkembang dan melakukan pengembangan diri agar kita sukses dalam bersaing di dunia nyata nantinya.
Seorang yang bergelutl di bidang teknologi informasi ini dan mampu berpikir tentang bisnis yang ada di dunia nyata nantinya, berarti dapat dikatakan sukses jika setiap langkah yang dilakukan pengembangan selalu konsisten dan berhasil membuat startegi tentang kelemahan dan ancaman yang akan dihadapinya nanti, sehinggal dia menjadi professional dalam menyelesaikan masalah karena dengan rentan waktu yang ditentukan sendiri, dia berhasil mendapatkan perkembangan dan berhasil mengimplementasikannya di dunia nyata saat dia mencapai tujuannya sendiri.


   1.Latar belakang
Kurang terbentuknya mental dan percaya diri
   2. TujuanAgar bisa mengembangkan diri sendiri untuk lebih professional

   3. Hasil yang diharapkan 
Bisa mengendalikan diri dan emosional

B. Alat dan Bahan
- koneksi internet
- laptop


C. Jangka waktu pelaksanaan
1-2 jam
 
D. Proses dan Tahapan  
-

E. Hasil yang didapatkanBisa mengendalikan diri agar lebih professional

F. Kesimpulan
Terus mencari apa yang mejadi kekurangan dalam diri kita sendiri

G. Referensi
http://dunia.damai.id/2015/10/12/melakukan-pengembangan-diri-agar-lebih-professional/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mikrotik Brigde

Megistall LAMP (Apache, MySQL dan PHP) Pada Debian 7 'Wheezy' sebagai web server dan database server

Konfigurasi DNS Server DI Debian 8.6